Estetika Baliseering: Diskursus Estetika Arsitektur Bali Pasca ‘Gejor’ Tahun 1917

Authors

  • I Kadek Dwi Noorwatha Institut Seni Indonesia Denpasar

Keywords:

estetika, baliseering, diskursus, arsitektur bali, gejor

Abstract

Bangsa kita jang hendak mempeladjari seni 3bangsanja sendiri, terpaksa memakai boekoe jang dikarang oleh lain bangsa asing dalam bahasa asing (Bhawanagara 2/12, 1933: 180).” Kutipan dari majalah Bhawanagara (1933) yang dikutip Picard (2008) tersebut, merepresentasikan bagaimana estetika Bali khususnya arsitektur Bali dikonstruksi oleh orang asing. Estetika ‘konstruksional’ tersebut melebur menjadi identitas Bali, khususnya pada masa diberlakukannya politik ‘Bali sesuai aslinya Bali (Baliseering)’ tahun 1930an.  Salah satu titik tolaknya adalah restorasi besar arsitektur Bali pasca gempa bumi dahsyat pada tanggal 21 Januari 1917 yang dikenal dengan ‘Gejor’ (istilah masyarakat Bali mengenai kejadian tersebut) (Stuart-Fox, 2010: 356).

Downloads

Published

2022-07-31

How to Cite

Noorwatha, I. K. D. (2022). Estetika Baliseering: Diskursus Estetika Arsitektur Bali Pasca ‘Gejor’ Tahun 1917. Dasa Citta Desain: E-Book Chapter Desain, 73–93. Retrieved from https://ebookchapter.isi-dps.ac.id/index.php/dcd/article/view/50